Senin, 27 Juni 2011

the other side

my Sabu island

my Sabu island

kekuatan

.life is how to handle problems and turn it to be beautiful.
dlm setiap badai kehidupan, kita di asah sehingga akan menjadi tangguh tanpa kita ketahui kekuatan apa yg kita miliki, tp dia akan keluar dgn sendirinya.
 aku belajar ttg menyulap situasi sulit dan mengejutkan menjadi sumber energi
.Manusia bisa sgt kuat saat dihentak ujian...
 Butuh mslh agar tau kekuatan
Butuh fitnah agar bs bersabar
Butuh celaan agar bs bsyukur
Butuh ujian agar bs naik kelas.
tak perlu otot kekar, tp hati sekuat baja yg akan mampu buat kita melewati halangan yg menghadang di depan mata. kita tidak bisa melompat begitu saja, atau melewati dengan enteng tanpa perjuangan.
dalam hidup ujian tak pernah berakhir sampai kita berkalang tanah.
sekali lagi semua itu akan dikalahkan oleh sebuah tekad yg berani menghadapi ujian demi ujian dan keluar sebagai pemenang sejati bukan pecundang yg lari dari masalah.
tak ada masalah yg besar, bila kita berjalan bersama dengan Tuhan kita.
sumber kekuatan yg tiada tara.
kenapa Iskandar The Great diakui hebat? Karena dia bisa menunggangi kuda liar dan menaklukan kuda itu.
itu sesuatu yg biasa bagi saudara2 kita yg tinggal di pedesaan dgn padang sabana yg luas. bukan lah suatu tantangan yg berarti, tp bagi org yg tidak pernah menunggang kuda sebelumnya tentu itu menjadi suatu  pengalaman yg sgt berarti krn perlu perjuangan yg tak sedikit.
mengendalikan ketakutan yg sering timbul dalam diri, tentu tidaklah mudah.
tp bukan sesuatu yg sulit bila ada tekad.
memang ada persoalan hidup yg di selesaikan dgn waktu, jd kuncinya adalah kesabaran.
aku pun bisa melewati semua ujian kehidupan dan mendapatkan nilai sempurna. harus.
tak ada yg tak mungkin. datanglah mendekat, aku takkan berpaling atau menghindari, aku akan menantang setiap cobaan. kan dihadapi dgn senyum bukan keluhan apalagi tangisan.
hati yg tegar, sekuat baja dibutuhkah utk mengalahkan semuanya.
sumber kekuatan itu akan selalu ada dekat.
You never know how strong you really are until being strong is the only choice you have
by Nia Erni Miha Balo

Rabu, 22 Juni 2011

indahnya surga ku

semua foto indah tentang surga di selatan "pulau Sabu"

Madalod'o

kitong son akan senang deng sinar matahari,

klo kitong son dapa ujan.

kitong sin akan hargai kesehatan

klo kitong son parna rasa sakit...



we wouldn't enjoy the sunshine

if we never had the rain

we wouldn't appreciate good health

if we never had a pain...



d'ei d'o di nga telae madalod'o ne

kiri do d;o nara di ajj'i

ad'o do ta ped'uli di nga ie i...

kata "Jangan menunggu " yg perlu dihindari

kata "Jangan menunggu " yg perlu dihindari :>
1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi
4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.
5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tâÞi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi
menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
7. Jangan menunggu prospek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka prospek akan menunggumu.
8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai,maka kamu akan dicintai.
9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah,maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

selamat jalan

ada apa dengan semua ini?
semua salah
semua di tanggapi negatif
oh tidak, pikiran macam apa?
janganlah membaca yg belum tertulis
kamu,kalian bukan lah sang dewa
tanpa cacat
semua diarahkan ke ujung yg sama
maaf, kita tak sejalan
kami berbeda, kami sederhana
tak perlu tegang
urat syaraf mu bisa putus
tak usah mengintai,lihat saja dengan jelas
kami suka canda tawa
kamu,kalian suka mencari masalah
berkaca pada diri, berkaca pada orang lain
tak usah menunjuk
karna kamu,kalian tak pantas untuk menunjuk
tak ada yang hebat, tak ada yang sempurna
sadarkah?
seharusnyaaaaaaaa
kamu,kalian bertanya,
kenapa harus pergi, kenapa berbagi
karena kita,kami tak sejalan
arah kita berbeda
sebab kami sederhana
kamu, kalian, membuat semuanya menjadi serius
kami sederhana
kami tak ingin menambah beban hidup
sudah sukar bagi kami
karena kami sederhana
sederhana dalam berpikir
sederhana dalam bertindak
jangan disamakan dengan kamu,kalian
kita berbeda
karena itu, biarkan kami pergi
kami memulai dengan yang baru
yang baik, dengan santai dan kesederhanaan
se sederhana kami

Senin, 13 Juni 2011

janji pernikahan...

Sampai maut memisahkan....

SAMPAI MAUT MEMISAHKAN


Sumpah Pernikahan, Sampai Maut Memisahkan

Semalam Vernon McAlister bermimpi mengenai wanita yang ia cinta seumur hidupnya—isterinya, Sue. Dalam mimpinya, Sue tengah berada dalam ruangan berhiasan renda yang sangat cantik. Dan ia berdiri dekat jendela, bermandikan sinar matahari, sambil mengenkan gaun dan kerudung berenda. Menunggu untuk dinikahi sekali lagi...

Usai mimpi tersebut, Vernon merasa damai, tahu apa yang akan ia lakukan berikutnya.
Ya, ia meminta kepada sejumlah perawat di RS Hospice, untuk membantunya bertahan hidup, hingga ia dapat merayakan ulangtahun pernikahan yang ke-72 bersama Sue.
Pada hari Minggu (13/6), beberapa hari sesudah ulangtahun pernikahan mereka, pasangan McAlister merayakakan persatuan mereka sebagai suami-isteri dengan memperbaharui sumpah pernikahan.

Tidak seperti pada saat menikah, kali ini mereka tidak merasa gelisah. Betapa tidak, Vermon nyaris berusia 93 tahun, sementara Sue 87 tahun—bersama-sama mereka telah membesarkan lima anak.
Dua tahun lalu, kedua pasangan ini bertahan dari penyakit kanker perut. Dan hingga kini mereka masih memiliki satu sama lain.

"Ia telah merawatku sepanjang hidupku," kisah Sue kepada Independent Mail. "Ia telah mencintaiku, menghormati, dan menghargaiku, sejak kami masih muda. Oleh sebab itu, tak ada yang perlu dikhawatirkan saat kau melangkah bersama dengan orang yang kau cintai sepenuh hati."

Dengan balutan gaun berwarna merah muda dan kerudung berwarna putih, pengantin perempuan itu menunggu mempelainya di ruang yang terpisah.
Hanya beberapa meter jauhnya, sang suami dari ruangannya berteriak-teriak, "Di mana pengantin saya?" serunya.
Tak berapa lama kemudian, mereka pun berkumpul dengan sahabat dan sanak keluarga di ruang makan di Rainey Hospice House.

Dan, meski Vernon masih berbaring di ranjang rumah sakit, matanya terbuka sewaktu melihat Sue. Saat mereka menikah, Vernon hampir berusia 21 tahun, sedangkan Sue 15 tahun.
"Ayahku berkata bahwa Sue akan menjadi istri yang baik," kata Vernon. "Aku tidak dapat membayangkan betapa benarnya ayahku. Sue benar-benar istri yang baik. Ia adalah permata."

Pasangan ini bertemu pertama kali di pertanian milik ayah Vernon.
Sue dan ibunya memetik kapas di pertanian tersebut, belakangan ibu Sue memintanya untuk menghampiri Vernon dan memulai percakapan.
"Aku ingat Vernon tersenyum padaku. Senyuman yang sangat indah," kenang Sue. "Dan sampai sekarang pun tetap indah."

Hampir tigapuluh tahun kemudian, Vernon pensiun dari pekerjaannya sebagai dosen ilmu pertanian di Clemson University, Amerika Serikat, dan memilih melayani sebagai relawan di gereja.
"Hidup kami tak selalu mudah," jelas Sue. "Tapi jika Anda menempatkan Tuhan sebagai yang terutama, Anda dapat memikul beban Anda, demikian pula dengan pernikahan Anda."

Dokter meyakini bahwa hidup Vernon tinggal menghitung hari. Ini karena, baru-baru Vernon mengalami patah tulang di bagian pinggul. Vernon pun telah berada di rumah sakit sejak tiga minggu lalu—di mana sang isteri tinggal di rumah perawatan yang letaknya tak jauh dari rumah sakit tersebut.

Namun, pada hari Minggu lalu mereka saling bersisian dan berpegangan tangan. Sue gemetar saat ia mencium suaminya; menangkupkan dagu sang suami dengan kedua tangannya, dan kemudian membelai rambutnya. Vernon menatapnya dengan tersenyum dan berlinang air mata.

Salah seorang teman, Bill French, yang juga memimpin upacara pembaharuan janji pernikahan, berkata, "Ketika Anda mengucapkan sumpah pernikahan bertahun-tahun lalu dan berkata, 'Kita akan membagi segala kegembiraan, kesedihan, selama kita berjalan bersama-sama'... tidak ada seorang pun yang tahu seberapa panjang perjalanan tersebut," kata French. "Anda telah memenuhi janji Anda, dan Tuhan pun tersenyum."




di copy dari blog aa Mawoke..:)

Kamis, 09 Juni 2011

airmata, yah hanya airmata
tersedak, tatapan nanar
sembab memerah
berita yang tak diharap
tapi singguh telah terbersit
akhir dari semuanya?
aku pun tak tau
petualangan yg tak pernah ingin kau akhiri?
akupun tak mengerti
terisak, menahan tangis yg pecah
kata maaf mu hampir tak ingin kudengar
tapi hati ku tak sekeras itu
aku bukan siapa2 yg tak pantas memberi maaf
kata maaf mu jgn berenti disitu
jadikanlah nyata berbuah dalam tindakan
tolonglah
aku tak sanggup, klo terulang lagi
maafkan...maaf mu diterima
tapi aku pasti tak sanggup lagi
kumohon sekali lagi
jangan terlena dan lengah
ingatlah apa yg sudah terjadi padamu
semua hinaan dan rasa malu yg harus semua pikul
hanya karna ulah mu.........
ahhhhhh..........
berlalu lah
berlalu lahhhhhh
napasku sudah tersengal
aku mohonnnnnn..aku takkan sanggup.